Rabu, 09 Desember 2015

Teori skema hubungan keluarga


Skema Hubungan Keluarga        
 
         
             
Teori Skema hubungan keluarga pada umumnya terjadi atas pengetahuan mengenai diri sendiri, diri   orang lain, hubungan yang sudah dikenal dan juga pengetahuan yang mengenai bagaimana cara berinteraksi dalam suatu hubungan. Pengetahuan ini memberikan image atau gambaran terhadap suatu hubungan berdasarkan pengalaman diri dan memandu prilaku dalam menjalani hubungan itu.
  Pengertian dari skema adalah seperangkat ingatan atau terorganisasi yang akan digunakan setiap saat oleh seseorang yang berinteraksi dengan orang lain. Karena disetiap orang memiliki pengalamnan yang berbeda maka skemanya juga berbeda.
Interaksi seseorang dengan anggota keluarga lainnya pada waktu tertentu akan diarahkan pertama-tama oleh skema yang khusus, missal,:saya dan saudara saya saling berinteraksi maka saya terlebih dahulu menggunakan pengetahuan sendiri mengenai hubungan saya dan saudara saya itu.
 Teori komunikasi dalam keljuarga tidaklah bersifat acak (random)tetapi sangat berpola berdasarkan atas skema-skema tertentu yang menentukan bagimana anggota keluarga berkomunikasi satu dengan yang lain.
            Skema  Hubungan Keluarga masing-masing keluarga itu berbeda-beda. Keluarga yang memiliki skema percakapan yang tinggi senang berbicara, sebaliknya keluarga dengan skema percakapan yang rendah jarang berbicara. Keluarga dengan skema kesesuaian yang tinggi cenderung dapat berjalan berdampingan dengan pemimpin keluarga seperti orang tua, sedangkan keluarga dengan skema kesesuaian yang rendah cenderung lebih bersifat individualitas. Pola komunikasi dengan keluarga anda akan tergantung pada skema anda. Beragam skema tentunya akan menciptakan keluarga yang berbeda pula.
Sebagai sebuah teori sosiopsikologis mendasarkan tipe tipe keluarga pada cara cara anggota keluarga sebagai individu memandang keluarga itu sendiri. Mengikuti petunjuk teori psikologi dalam bidang ini,Koerner dan Fitzpatrick mengartikan cara berpikir ini sebagai skema atau lebih spesipikasinya skema hubungan. Skema hubungan anda terdiri dari atas pengetahuan anda tentang diri anda sendiri, orang lain dan hubungan sejalan dengan pengetahuan tentang bagaimana berinteraksi dalam hubungan.
Skema keluarga anda mencakup:
1). Apa yang anda ketahui secara umum.
2). Apa yang anda ketahui tentang hubungan keluarga sebagai sebuah tipe hubungan dan
3). Apa yang anda ketahui tentang hubungan anda dengan anggota keluarga anda yang lain.
Menurut Fitzpatrick dan koleganya, komunikasi keluarga tidak terjadi secara acak tetapi sangat berpola berdasarkan pada skema skema tertantu yang menentukan bagaimana anggota keluarga saling berkomunikasi.
Skema-skema ini terdiri atas pengetahuan tentang:
(1).seberapa dekat pengetahuan tersebut.
(2).tingkat individualism dalam keluarga
(3).faktor factor ekternal terhadap keluarga,misalnya teman,jarak geografis,pekerjaan dan masalah-masalah lain diluar keluarga.
Sebuah skema keluarga akan mencakup bentuk orientasi atau komunikasi tertantu.Ada dua tipa yang menonjol pertama adalah orientasi percakapan(conversation orientation) kedua orientasi kesesuain(conformity orientation). Kedua merupakan variable sehingga tiap keluarga berbeda dalam jumlah percakapan yang dicakup oleh skema keluarga tersebut.Keluarga yang memiliki skema percakapan yang tinggi,senang berbicara,sebaliknya keluarga dengan skema percakapan yang rendah jarang berbicara.Keluarga dengan skema kesesuian yang tinggi dapat berjalan berdampingan dengan kepemimpinan keluraga orang tua,sedangkan keluraga dengan skema kesesuian yang rendah cenderung lebih bersifat individualis .Pola komunikasi dengan keluarga  akan tergantung pada skema keluarga.
Beragam skema akan menciptakan tipe –tipe keluarga yang berbeda. Fitzpatrick dan kolega nya telah mengenali empat tipe keluarga;
1). Tipe keluarga konsensual (percakapan-kepatuhan selalu bersifat positif dan tidak ditolak).
       Tipe keluarga ini memiliki tingkat percakapan dan kesesuain yang tinggi.keluarga konsensual sering berbicara tetapi kepemimpin keluarag biasanya salah satu orang tua membuat keputusan. Keluarga ini mengalami tekanan dalam berkomunikasi terbuka,sementara mereka juga menginginkan kekuasaan orang tua yang jelas. Para orang tua biasanya menjadi pendengar yang baik bagi anak –anaknya,tetapi mengambil keputusan dan menjelaskan kepada anak anaknya sebagai usaha membantu mereka memahami pemikiran dibalik keputusan tersebut.
Riset menunjukan tidak dapat banyak konflik dalam tipe perkawinan tradisonal karena kekuasaan dan pengambilan keputusan dibagi-bagi menurut norma-norma yang berlaku. Suami misalnya, berwenang mengambil keputusan-keputusan tertentu sedangkan istri memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dibidang-bidang lainnya.
Pasangan tradisional sangat ekspresif dan terbuka dalam menunjukkan perasaannya, baik rasa senang baik rasa frutasi mereka. Hal ini menjadi dasar mengapa mereka menghargai komunikasi terbuka yang menghasilkan tipe keluarga yang konsensual.
2).Tipe keluarga pluralitas (percakapn-kepatuhan tetapi tidak ada kepatuhan).
      Tipe keluarga ini tinggi dalam percakapan tetapi rendah dalam kesesuain,disini anda akan memiliki kebebasan berbicara tetapi akhirnya setiap orang akan membuat keputusan sendiri berdasarkan pada pembicaraan tersebut.
Karena tipe keluarga pluralistis memiliki pandangan yang tidak konvensional maka pasangan independen semacam ini akan terus menerus melakuakan negosiasi.
Pasanagn independent biasa memiliki banyak konflik, suami atau istri saling berebut kekuasaan, mereka sering menggunakan berbagai macam tehnik persuasi dan tidak segan-segan untuk menjelek-jelekan atau menjatuhakan argument masing-masing.
Mereka akan selalu menanggapi setiap petunjuk nonverbal dari pasangannya dan mereka biasanya memahami pasangannya dengan baik, sehingga mereka juga menghargai komunikasi yang terbuka.
3). Tipe keluarga protektif (percakapan-kepatuhan tetapi jarang berbicara).
       Tipe keluarga ini adalah keluarga yang jarang melakukan percakapan namun memiliki keputusan yang tinggi, jadi terdapat banyak sifat patuh dalam keluarga tetapi sedikit berkomunikasi.
Orang tua dari kelurga ini tidak melihat alasan penting mengapa mereka harus menghabiskan banyak waktu untuk berbicara atau mengobrol, mereka juga tidak perna melihat alasan mengapa mereka harus menjelaskan keputusan yang telah mereka buat. Pasangan semacam ini cendrung tidak yakin mengenai peran dan hubungan mereka, tetapi mereka tidak saling bergantung dan tidak perlu menghabiskan waktu bersama.
Pasangan tipe ini memiliki sikap suka memperhatikan. Mereka mengajukan banyak pertanyaan tetapi jarang sekali mereka memberikan saran.
Mereka ini tidak memiliki sifat ekspresif terhadap pasangan mereka, dam mereka juga tidak memahami perasaan pasangan mereka dengan baik.
4).Tipe keluraga laissez-faire atau toleran( percakapan-kepatuhan tetapi tingkat kepatuhan rendah)
      Tipe keluarga ini rendah dalam percakapan dan kesesuaian,tidak suka ikut campur dan keterlibatan rendah. Anggota keluarga sangat tidak perduli dengan yang dilakukan oleh anggota keluarga yang lain dan meraka benar-benar tidak membuang waktu untuk membicarakannya.
Suami istri dari tipe keluaga ini cendrung memiliki orentasi perkawinan “Campuran” (mixed) artinya ,ereka tidak memiliki skema yang sama untuk menjadi dasar bagi mereka untuk berinteraksi. Mereka memiliki orentasi dan kombinasi dari orentasi yang terpisah dan independen serta kombinasi lainnya.
   Sebenarnya tipe keluarga semacam ini cukup banyak ditemui dimasyarakat. Sekitar 40% pasangan dari seluruh pasangan yang di teliti oleh Fitzpatrick menunjukan sejumlah kombinasi dari tipe-tipe terpisah-tradisional, tradisional-independen, independen-terpisah.
Pada dasarnya pasangan ini memiliki sifat yang lebih kompleks dari pasangan yang sebelumnya sudah kita bahas. Pada akhirnya kesimpulan yang kita dapat kita tarik dari teori ini adalah bahwasetiap keluarga memiliki perbedaan dalam hal kebersamaan (Togethernees) dan jarak pemisah (sepaeatennes) yang ada diantara para anggota suatu keluarga.
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memimpin, justru membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan kerjasama diserahkan kepada bawahannya, tanpa petunjuk dari pimpinan. Kekuasaan dan tanggung jawab menjadi simpang siur, berserakan diantara bawahannya. Dengan demikian, dalam kepemimpinan ini akan mudah terjadi kekacauan dan tingkat keberhasilan organisasi yang dipimpin dengan gaya laissez faire semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa bawahan bukan karena pengaruh dari pimpinannya.

Teori skema hubungan keluarga

Dear Miss Sumarni Bayu Anita S.sos.M.A

Skema Hubungan Keluarga                 

             
Teori Skema hubungan keluarga pada umumnya terjadi atas pengetahuan mengenai diri sendiri, diri   orang lain, hubungan yang sudah dikenal dan juga pengetahuan yang mengenai bagaimana cara berinteraksi dalam suatu hubungan. Pengetahuan ini memberikan image atau gambaran terhadap suatu hubungan berdasarkan pengalaman diri dan memandu prilaku dalam menjalani hubungan itu.
  Pengertian dari skema adalah seperangkat ingatan atau terorganisasi yang akan digunakan setiap saat oleh seseorang yang berinteraksi dengan orang lain. Karena disetiap orang memiliki pengalamnan yang berbeda maka skemanya juga berbeda.

Interaksi seseorang dengan anggota keluarga lainnya pada waktu tertentu akan diarahkan pertama-tama oleh skema yang khusus, missal,:saya dan saudara saya saling berinteraksi maka saya terlebih dahulu menggunakan pengetahuan sendiri mengenai hubungan saya dan saudara saya itu.
 Teori komunikasi dalam keljuarga tidaklah bersifat acak (random)tetapi sangat berpola berdasarkan atas skema-skema tertentu yang menentukan bagimana anggota keluarga berkomunikasi satu dengan yang lain.

            Skema  Hubungan Keluarga masing-masing keluarga itu berbeda-beda. Keluarga yang memiliki skema percakapan yang tinggi senang berbicara, sebaliknya keluarga dengan skema percakapan yang rendah jarang berbicara. Keluarga dengan skema kesesuaian yang tinggi cenderung dapat berjalan berdampingan dengan pemimpin keluarga seperti orang tua, sedangkan keluarga dengan skema kesesuaian yang rendah cenderung lebih bersifat individualitas. Pola komunikasi dengan keluarga anda akan tergantung pada skema anda. Beragam skema tentunya akan menciptakan keluarga yang berbeda pula.
Sebagai sebuah teori sosiopsikologis mendasarkan tipe tipe keluarga pada cara cara anggota keluarga sebagai individu memandang keluarga itu sendiri. Mengikuti petunjuk teori psikologi dalam bidang ini,Koerner dan Fitzpatrick mengartikan cara berpikir ini sebagai skema atau lebih spesipikasinya skema hubungan. Skema hubungan anda terdiri dari atas pengetahuan anda tentang diri anda sendiri, orang lain dan hubungan sejalan dengan pengetahuan tentang bagaimana berinteraksi dalam hubungan.
Skema keluarga anda mencakup:
1). Apa yang anda ketahui secara umum.
2). Apa yang anda ketahui tentang hubungan keluarga sebagai sebuah tipe hubungan dan
3). Apa yang anda ketahui tentang hubungan anda dengan anggota keluarga anda yang lain.
Menurut Fitzpatrick dan koleganya, komunikasi keluarga tidak terjadi secara acak tetapi sangat berpola berdasarkan pada skema skema tertantu yang menentukan bagaimana anggota keluarga saling berkomunikasi.
Skema-skema ini terdiri atas pengetahuan tentang:
(1).seberapa dekat pengetahuan tersebut.
(2).tingkat individualism dalam keluarga
(3).faktor factor ekternal terhadap keluarga,misalnya teman,jarak geografis,pekerjaan dan masalah-masalah lain diluar keluarga.
Sebuah skema keluarga akan mencakup bentuk orientasi atau komunikasi tertantu.Ada dua tipa yang menonjol pertama adalah orientasi percakapan(conversation orientation) kedua orientasi kesesuain(conformity orientation). Kedua merupakan variable sehingga tiap keluarga berbeda dalam jumlah percakapan yang dicakup oleh skema keluarga tersebut.Keluarga yang memiliki skema percakapan yang tinggi,senang berbicara,sebaliknya keluarga dengan skema percakapan yang rendah jarang berbicara.Keluarga dengan skema kesesuian yang tinggi dapat berjalan berdampingan dengan kepemimpinan keluraga orang tua,sedangkan keluraga dengan skema kesesuian yang rendah cenderung lebih bersifat individualis .Pola komunikasi dengan keluarga  akan tergantung pada skema keluarga.
Beragam skema akan menciptakan tipe –tipe keluarga yang berbeda. Fitzpatrick dan kolega nya telah mengenali empat tipe keluarga;
1). Tipe keluarga konsensual (percakapan-kepatuhan selalu bersifat positif dan tidak ditolak).
       Tipe keluarga ini memiliki tingkat percakapan dan kesesuain yang tinggi.keluarga konsensual sering berbicara tetapi kepemimpin keluarag biasanya salah satu orang tua membuat keputusan. Keluarga ini mengalami tekanan dalam berkomunikasi terbuka,sementara mereka juga menginginkan kekuasaan orang tua yang jelas. Para orang tua biasanya menjadi pendengar yang baik bagi anak –anaknya,tetapi mengambil keputusan dan menjelaskan kepada anak anaknya sebagai usaha membantu mereka memahami pemikiran dibalik keputusan tersebut.
Riset menunjukan tidak dapat banyak konflik dalam tipe perkawinan tradisonal karena kekuasaan dan pengambilan keputusan dibagi-bagi menurut norma-norma yang berlaku. Suami misalnya, berwenang mengambil keputusan-keputusan tertentu sedangkan istri memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dibidang-bidang lainnya.
Pasangan tradisional sangat ekspresif dan terbuka dalam menunjukkan perasaannya, baik rasa senang baik rasa frutasi mereka. Hal ini menjadi dasar mengapa mereka menghargai komunikasi terbuka yang menghasilkan tipe keluarga yang konsensual.
2).Tipe keluarga pluralitas (percakapn-kepatuhan tetapi tidak ada kepatuhan).
      Tipe keluarga ini tinggi dalam percakapan tetapi rendah dalam kesesuain,disini anda akan memiliki kebebasan berbicara tetapi akhirnya setiap orang akan membuat keputusan sendiri berdasarkan pada pembicaraan tersebut.
Karena tipe keluarga pluralistis memiliki pandangan yang tidak konvensional maka pasangan independen semacam ini akan terus menerus melakuakan negosiasi.
Pasanagn independent biasa memiliki banyak konflik, suami atau istri saling berebut kekuasaan, mereka sering menggunakan berbagai macam tehnik persuasi dan tidak segan-segan untuk menjelek-jelekan atau menjatuhakan argument masing-masing.
Mereka akan selalu menanggapi setiap petunjuk nonverbal dari pasangannya dan mereka biasanya memahami pasangannya dengan baik, sehingga mereka juga menghargai komunikasi yang terbuka.
3). Tipe keluarga protektif (percakapan-kepatuhan tetapi jarang berbicara).
       Tipe keluarga ini adalah keluarga yang jarang melakukan percakapan namun memiliki keputusan yang tinggi, jadi terdapat banyak sifat patuh dalam keluarga tetapi sedikit berkomunikasi.
Orang tua dari kelurga ini tidak melihat alasan penting mengapa mereka harus menghabiskan banyak waktu untuk berbicara atau mengobrol, mereka juga tidak perna melihat alasan mengapa mereka harus menjelaskan keputusan yang telah mereka buat. Pasangan semacam ini cendrung tidak yakin mengenai peran dan hubungan mereka, tetapi mereka tidak saling bergantung dan tidak perlu menghabiskan waktu bersama.
Pasangan tipe ini memiliki sikap suka memperhatikan. Mereka mengajukan banyak pertanyaan tetapi jarang sekali mereka memberikan saran.
Mereka ini tidak memiliki sifat ekspresif terhadap pasangan mereka, dam mereka juga tidak memahami perasaan pasangan mereka dengan baik.
4).Tipe keluraga laissez-faire atau toleran( percakapan-kepatuhan tetapi tingkat kepatuhan rendah)
      Tipe keluarga ini rendah dalam percakapan dan kesesuaian,tidak suka ikut campur dan keterlibatan rendah. Anggota keluarga sangat tidak perduli dengan yang dilakukan oleh anggota keluarga yang lain dan meraka benar-benar tidak membuang waktu untuk membicarakannya.
Suami istri dari tipe keluaga ini cendrung memiliki orentasi perkawinan “Campuran” (mixed) artinya ,ereka tidak memiliki skema yang sama untuk menjadi dasar bagi mereka untuk berinteraksi. Mereka memiliki orentasi dan kombinasi dari orentasi yang terpisah dan independen serta kombinasi lainnya.
   Sebenarnya tipe keluarga semacam ini cukup banyak ditemui dimasyarakat. Sekitar 40% pasangan dari seluruh pasangan yang di teliti oleh Fitzpatrick menunjukan sejumlah kombinasi dari tipe-tipe terpisah-tradisional, tradisional-independen, independen-terpisah.
Pada dasarnya pasangan ini memiliki sifat yang lebih kompleks dari pasangan yang sebelumnya sudah kita bahas. Pada akhirnya kesimpulan yang kita dapat kita tarik dari teori ini adalah bahwasetiap keluarga memiliki perbedaan dalam hal kebersamaan (Togethernees) dan jarak pemisah (sepaeatennes) yang ada diantara para anggota suatu keluarga.
Dalam tipe kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memimpin, justru membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan bawahannya. Pembagian tugas dan kerjasama diserahkan kepada bawahannya, tanpa petunjuk dari pimpinan. Kekuasaan dan tanggung jawab menjadi simpang siur, berserakan diantara bawahannya. Dengan demikian, dalam kepemimpinan ini akan mudah terjadi kekacauan dan tingkat keberhasilan organisasi yang dipimpin dengan gaya laissez faire semata-mata disebabkan karena kesadaran dan dedikasi beberapa bawahan bukan karena pengaruh dari pimpinannya.